Perbedaan Base Oil Mineral Grup I, II dan III

 

Produk pelumas terbuat dari base oil + aditif dan pada grease ditambah thickener. Base oil terdiri dari mineral dan sintetik.

Menurut API (American Petroleum Institute), base oil dibagi menjadi 5 grup, yaitu: grup I – grup V. Grup I – grup III mineral, sedangkan grup IV dan V adalah sintetik (beberapa base oil grup V masih mineral).

Pada positingan kali ini, kita akan bahas mengenai base oil grup I (solvent refined), grup II (hydroprecessing) dan grup III (hydrocracking).

pengelompokan base oil
Gambar pengelompokan base oil menurut API
Semakin tinggi grup base oil, semakin tinggi juga tingkat pemurniannya. Dari gambar diatas, terlihat bahwa pengelompokan grup I, II dan III berdasarkan perbedaan 3 parameter utamanya, yaitu: Viskositas Indeks, sulfur, dan saturasi.

Terjadi perbedaan sudut pandang pada grup III. Amerika Utara menganggap grup ini sebagai base oil sintetik, sedangkan Eropa menganggap grup III masih mineral walaupum karakteristiknya sudah menyerupai sintetik.

Lalu, apa parameter Viskositas Indeks, Sulfur dan Saturasi? Berikut penjelasannya.

1. Viskositas Indeks
Seperti yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya, Viskositas indeks menggambarkan laju perubahan kekentalan seiring perubahan temperatur. Semakin tinggi VI-nya, semakin sedikit penurunan kekentalan seiring kenaikan temperatur, juga sebaliknya.

Dari Gambar di atas, terlihat pada base oil grup III, VI-nya lebih besar atau sama dengan 120. Sedangkan grup I dan II dibawah atau sama dengan 120.

Apa sih pengaruhnya ke produk pelumas? Semakin tinggi grup base oil, kekentalan oli semakin stabil.

2. Saturasi
Dikenal juga dengan kejenuhan, yaitu jenis molekul yang biasa dijumpai dalam base oil. Jenis molekul ini tidak memiliki ikatan rangkap. Ikatan rangkap bisa menjadi pusat reaksi kimia.

Base oil dengan saturasi tinggi cenderung kurang reaktif dan lebih tahan terhadap oksidasi (penuaan/ kerusakan oli). Inilah mengapa tingkat saturasi tinggi menjadi salah satu fitur penting pada base oil.

Saturasi bisa diperoleh secara natural dalam base oil. Namun saturasi tinggi biasanya diperoleh dengan cara pemurnian. Inilah mengapa grup base oil II dan III (tingkat pemurnian lebih lanjut) memiliki saturasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan grup I.

Apakah berdampak pada produk pelumas? Jawabannya adalah iya. Semakin tinggi grup base oil, umur pemakaiannya bisa lebih lama.

3. Sulfur
Sebenarnya sulfur bisa  menjadi antioxidant natural pada base oil. Namun, pada batas tertentu, sulfur juga bisa dianggap sebagai pengotor karena sifatnya asam dan bisa mengkorosifkan komponen tertentu pada sistem pelumasan.

Selain itu, pada engine dewasa ini juga telah menggunakan sistem kontrol emisi gas buang filter DPF, SCR dan lainnya. Kandungan sulfur juga dibatasi karena dapat mengotori filter sistem kontrol emisi gas buang tersebut.

Dari tingkatan proses pemurniannya (lihat gambar di atas), terlihat kandungan sulfur pada base oil grup II dan III berada di bawah 0.03% atau lebih sedikit dibandingkan kandungan sulfur pada base oil grup I yaitu di atas0.03%.

Kesimpulan
Semakin tinggi grup base oil, semakin bagus kualitas base oil-nya, sehingga produk pelumasnya pun semakin bagus. Namun, harus diingat bahwa produk pelumas tidak hanya dari base oil saja. Kualitas aditif yang digunakan juga berpengaruh terhadap produk akhir pelumas.

Disamping itu, teknologi pelumas juga dipengaruhi oleh kerja sama antara brand pelumas dengan pabrikan unit/mesin. Ini dibuktikan dengan banyaknya spesifikasi dan approval yang bisa teman–teman lihat di lembaran data sheet produk tersebut.

Lalu, apa saja pertimbangan teman–teman dalam memilih produk pelumas? Ikuti terus artikel kami yang lainnya juga yaaa…

Demikian pembahasan mengenai perbedaan base oil mineral grup I, II dan III. Jika teman–teman ada pertanyaan dan ingin berdiskusi lebih lanjut, mohon untuk tidak ragu menghubungi kami via email a3.msaputra@gmail.com. Salam LubeInsight.


Muhammad Saputra Application Engineer, Email : a3.msaputra@gmail.com

Posting Komentar untuk "Perbedaan Base Oil Mineral Grup I, II dan III"