Tips Memilih Spesifikasi Oli JASO Yang Tepat Untuk Sepeda Motor 2-Tak (Oli Campur/Oli Samping)

 


Melanjutkan pembahasan spesifikasi oli JASO untuk sepeda motor. Pada kesempatan kali ini, kita akan melanjutkan pembahasan mengenai spesifikasi JASO untuk sepeda motor 2-Tak. Standarisasi oli 2-Tak berbeda dengan oli 4 Tak. Perbedaannya terletak pada cara penggunaannya. Oli 2-Tak dicampur dengan BBM dan ikut terbakar pada proses pembakaran saat mesin bekerja. Kemudahan tercampur danterlarut dalam bbm merupakan karakter utama dari jenis oli ini.

Klasifikasi JASO pada sepeda motor 2-Tak terdiri dari 4 kategori, yaitu: FA, FB, FC dan FD.

Dalam pengembangannya, ada 5 parameter utama yang diuji untuk menentukan standard oli 2-Tak, yaitu:
  • Lubricity (pelumasan), Yaitu kemampuan oli untuk melumasi piston, ring piston dan dinding silinder.
  • Initial Torque, Yaitu output torsi rata–rata dari oli referensi dan oli kandidat pada 200 oC dalam pengujian pelumasan.
  • Detergency (kebersihan ruang bakar), Yaitu kemampuan oli untuk membersihkan dan mencegah terbentuknya deposit di ruang bakar.
  • Exhaust Smoke (asap yang ditimbulkan), Asap yang ditumbulkan juga menjadi salah satu perhatian dalam pengembangan oli 2-Tak karena berhubungan dengan pencemaran lingkungan. Oli 2-Tak generasi terbaru umumnya menimbulkan asap yang sedikit.
  • Exhaust System Blocking (penyumbatan saluran gas buang), Akumulasi deposit, biasanya berasal dari bagian oli/ bbm yang tidak terbakar di dalam sistem gas buang seperti: saluran gas buang, muffler. Atau dengan kata lain menguji potensi penyumbatan saluran gas buang yang disebabkan oleh oli 2-Tak.
Dengan berlakunya JASO FD (JASO M345 : 2018), maka JASO FA sekarang sudah tidak digunakan lagi karena telah dianggap usang. Saat ini spesifikasi yang masih berlaku yaitu: FB, FC dan FD.

Gambar 1. menunjukkan parameter Lubricity, Initial Torque, Detergency, Exhaust Smoke dan Exhaust System Blocking dalam standard JASO.

Spesifikasi oli 2-Tak
Gambar 1. Parameter pengujian lubricity, initial torque, detergency, exhaust smoke dan exhaust system blocking

Dari gambar di atas, perbedaan mendasar atas ketiga spesifikasi FB, FC dan FD adalah:
  • Tidak ada perbedaan pada parameter lubricity dan initial torque, artinya semua spesifikasi memberikan performa yang sama untuk parameter ini.
  • Untuk parameter detergency, spesifikasi FC dan FD jauh lebih unggul dibandingkan dengan FB. Apa efeknya ke mesin? Jika kita menggunakan oli dengan tingkat detergency yang lebih bagus, ruang bakar mesin akan lebih bersih. Potensi macet ring piston bisa diminimalisir.
  • Hal ini sangat berpengaruh terhadap performa mesin, jika ruang bakar bersih, kondisi dan operasi mesin sepeda motor akan lebih prima. Untuk parameter ini performa terbaik diberikan oleh spesifikasi FD.
  • Exhaust smoke, semakin tinggi angka index menunjukkan semakin rendah asap yang ditimbulkan. Dibeberapa referensi juga disebutkan oli dengan asap rendah. Spesifikasi FC dan FD unggul dalam parameter ini.
  • Exhaust system blocking, sama seperti pada index exhaust smoke, semakin tinggi angka index semakin rendah potensi terjadinya penyumbatan saluran gas buang yang disebabkan oleh oli. Dalam parameter ini FC dan FD lebih unggul.
cara memilih oli 2-Tak
Gambar 2. Ilustrasi sepeda motor 2-Tak.

Selain empat parameter penting di atas, ada juga beberapa parameter penting lainnya, yaitu:

1. Kinematic Viscosity
Kekantalan dari oli 2-Tak tidak boleh terlalu tinggi. Karena tercampur dan ikut terbakar, jika kekentalan terlalu tinggi akan berdampak pada flash point (titik nyala). Kekentalan yang tinggi berakibat pada tingginya temperatur flash point, dan akan berefek pada sulitnya mendapatkan pembakaran yang sempurna.

2. Flash Point (titik nyala)
Merupakan salah satu parameter yang sangat penting. Titik nyala (temperatur terbakar) yang ideal penting supaya bisa mendapatkan pembakaran yang sempurna.

Flash point juga tidak boleh terlalu rendah, kenapa? Jika flash point terlalu rendah, oli akan terbakar sebelum busi memercikkan bunga api. Hal ini juga akan menjadi pemicu timbulnya pre-ignition. Kesimpulannya, flash point harus pas, tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh terlalu rendah.

Bila pembakaran sempurna tidak terjadi, akan menyebabkan sisa oli yang tidak terbakar mengendap di ruang bakar hingga menumpuk deposit (kotoran/kerak hitam di ruang bakar). Deposit ini tentunya akan menimbulkan efek negatif, seperti: membuat ring piston jadi macet hingga meningkatkan rasio kompresi yang berujung menjadi salah satu penyebab knocking/ pre ignition.

3. Sulfated ash
Disebut juga sebagai debu dalam oli. Kok bisa? Sumbernya dari mana? Dan apa manfaatnya? Ash merupakan debu yang diukur secara kuantitatif dari bagian oli yang tidak terbakar. Berasal dari aditif detergent dan anti wear yang umumnya menggunakan jenis metal.

Aditif detergent berfungsi untuk menetralkan asam dan membersihkan serta mengontrol pembentukan deposit. Sedangkan aditif anti wear berfungsi untuk membentuk lapisan pelindung pada permukaan komponen untuk mencegah terjadi keausan saat mesin beroperasi.

Karena pentingnya peran kedua aditif ini, menghilangkan ash dengan cara tidak menggunakan aditif detergent dan anti wear merupakan hal yang mustahil. Produsen oli berlomba untuk mencari forlumasi yang tepat untuk menurunkan ash content namun performa yang diharapkan tetap terpenuhi.

Spesifikasi kinematic viscosity, flash point dan sulfated ash dapat diperhatikan pada Gambar 3. 

cara memilih oleh oli 2-Tak yang bagus
Gambar 3. Spesifikasi kinematic viscosity, flash point dan sulfated ash.

Dari penjelasan 3 parameter diatas, teman–teman pasti sudah tahu yaaa, spesifikasi mana yang memberikan performa lebih bagus. Yups, untuk parameter kinematic viscosity dan flash point, FB, FC dan FD memiliki batas minimum yang sama. Perbedannya terletak pada sulfated ash content yang mana FD lebih sedikit dibandingkan dengan FB dan FC.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
  • Pelumas 2-Tak, oli ikut terbakar bersama dengan bbm.
  • Oli 2-Tak memiliki karakteristik utama yang mudah tercampur dan terlarut dalam bbm.
  • Saat ini, ada tiga spesifikasi JASO yang masih digunakan, yaitu: FB, FC dan FD.
  • Huruf “F” menunjukkan spesifikasi JASO untuk oli sepeda motor 2-Tak.
  • Huruf setelah F, yaitu: A, B, C, D menunjukkan generasi terbaru.
  • Semakin tinggi huruf setelah F, menunjukkan semakin bagus kenerja oli untuk memberikan perlindungan pada mesin.
Demikian pembahasan untuk spesifikasi oli JASO untuk sepeda motor 2-Tak. Jika teman - teman ada pertanyaan lebih lanjut, mohon untuk tidak ragu menghubungi kami via email a3.msaputra@gmail.com.

Muhammad Saputra Application Engineer, Email : a3.msaputra@gmail.com