Jika Anda
bertanya, bolehkah mencampur oli 2-Tak dan 4-Tak? Simaklah penjelasan berikut!
Mesin 2-Tak
dan 4-Tak, memiliki cara kerja berbeda. Oleh karena itu, mesin 2-Tak dan 4-Tak
memerlukan oli yang berbeda pula. Oli samping 2-Tak dicampur dengan BBM dan
dibakar pada saat proses pembakaran sehingga membutuhkan oli dengan ash yang
rendah. Oli ash yang rendah berfungsi untuk mencegah terjadinya deposit dalam
ruang bakar.
Sedangkan oli 4-Tak diisi dalam bak oli yang
bertujuan untuk melumasi piston, bearing,
mekanisme katup dan komponen mesin lainnya. Berbeda dengan oli 2-Tak, oli 4-Tak
tidak ikut dibakar bersama BBM. Oli
jenis ini menggunakan aditif detergent
yang lebih tinggi untuk menetralkan asam-asam dari sisa pembakaran yang
terkontaminasi dalam bak oli.
Aditif detergent
menggunakan jenis aditif base metal.
Oleh sebab itu, jenis oli 4Tak memiliki kandungan ash yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jenis oli 2-Tak.
Ash content merupakan jumlah elemen
metal didalam pelumas, biasanya berasal dari aditif detergent oli engine.
Apa dampaknya jika mencapur atau
menjadikan oli 4-Tak sebagai oli samping mesin 2-Tak?
Berikut
beberapa hal yang terjadi apabila oli 2-Tak dan oli 4-Tak dicampur.
- Ketika terbakar dalam ruang bakar, ash content yang terdapat pada oli 4-Tak bisa memicu terjadinya pembentukan deposit.
- Pembentukan deposit terjadi karena ash tinggi yang terdapat pada oli 4-Tak. Ash yang tinggi berpotensi membentuk deposit.
- Oli 4-Tak (SAE 15W-40, SAE 40) lebih kental dibandingkan dengan oli samping (oli 2-Tak).
- Semakin tinggi kekentalan, semakin tinggi flash point. Dengan demikian, akan semakin sulit terbakar.
- Semakin banyak oli yang tidak terbakar pada mesin 2-Tak, akan semakin banyak juga potensi pembentukan deposit dalam ruang bakar.
- Deposit tinggi dihindari karena dapat memicu terjadinya knocking, menutup groove (lubang) ring piston sehingga dapat menyebabkan pergerakan ring terbatas. Ring piston macet bisa memicu keausan berlebih.
- Dapat meningkatkan pembentukan asap.
- Oli 2-tak (oli samping) memiliki kekentalan yang lebih rendah dibandingkan dengan oli mesin (SAE 5W-30, 15W-40, 40), sehingga tidak dapat memberikan pelumasan yang cukup.
- TBN oli samping lebih rendah dibandingkan oli mesin 4-Tak. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan oli untuk menetralkan asam–asam sisa pembakaran.
- Flash point 2-Tak lebih rendah (sekitar 100 deg. C). Apabila digunakan untuk bak oli 4-Tak, maka akan semakin mudah menguap.
Berbeda
dengan oli samping, bak oli (oli untuk melumasi crankshaft, bearing dan gear dalam mesin) 2-Tak tetap bisa
menggunakan oli yang sama dengan 4-Tak. Oli ini tidak ikut terbakar bersama BBM. Khususnya untuk sepeda motor yang menggunakan
standar JASO, disarankan menggunakan JASO MA.
Jika teman–teman
ada pertanyaan dan ingin berdiskusi lebih lanjut, silakan hubungi kami via
email a3.msaputra@gmail.com