Masih ingatkah teman - teman tentang oli JASO di postingan
sebelumnya? Nah, kali ini akan ada pembahasan lanjutan, yaitu mengenai
klasifikasi standarisasi JASO untuk oli sepeda motor 4-Tak. Pada mesin sepeda
motor 4-Tak, spesifikasi JASO memiliki 4 kategori, yaitu:
1. MA,
MA merupakan jenis
oli sepeda motor dengan koefisien friksi tinggi. Klasifikasi ini cocok
digunakan untuk jenis motor bebek dan jenis sepeda motor kopling basah atau
pelat koplingya terendam dalam bak oli. Mengapa demikian? Karena jika pelat kopling terendam
dalam bak oli, membutuhkan koefisien friksi yang lebih tinggi supaya tidak slip
saat beroperasi. JASO MA dibagi menjadi 2 yaitu: MA1 dan MA2.
Oli sepeda motor
diklasifikasikan dalam kategori MA jika indeks DFI, SFI dan STI berada antara
MA1 dan MA2. Contohnya adalah dari ketiga indeks friksi tersebut, satu (DFI)
dalam kategori MA1 dan dua (SFI, STI) dalam kategori MA2, atau dua (DFI,SFI)
dalam kategori MA1 dan satu (STI) dalam kategori MA2.
2. MA1,
Koefisien
friksi JASO MA1 lebih rendah dibandingkan JASO MA2. Dalam pengujian indeks
friksinya, DFI, SFI, dan STI ketiganya harus masuk dalam range MA1.
3. MA2,
Koefisien
friksinya lebih tinggi dibandingkan JASO MA1. Dalam pengujian indeks friksi,
DFI, SFI dan STI ketiganya juga harus dalam kategori MA2.
Jadi mana
yang lebih bagus antara MA, MA1 dan MA2?
Ketiganya cocok dan
memang didesain untuk sepeda motor jenis kopling basah. Namun, untuk penggunaan
pada sepeda motor terutama dari produsen Jepang, mimin lebih memilih yang MA
atau MA2.
4. MB
Merupakan jenis oli dengan koefisien friksi yang rendah. Dalam
pengembangannya, menggunakan aditif pengubah friksi (friction modifier) untuk menurunkan koefisien gesek oli, sehingga
oli lebih licin. Oli jenis ini cocok digunakan untuk jenis sepeda motor matic,
scooter atau jenis sepeda motor lainnya dengan transmisi atau pelat kopling
tidak terendam dalam bak oli. Karenanya, menggunakan oli yang lebih licin pada
motor matic bisa memberikan pelumasan yang lebih bagus dan juga bisa meningkatkan
efisiensi bahan bakar.
Bagaimana
dengan indeks DFI, SFI dan STI untuk klasifikasi MB? Klasifikasi JASO MB
minimal salah satu koefisien indeks DFI/SFI/STI masuk dalam range MB.
Pertanyaannya, apa saja yang diuji untuk menentukan tiap kategori
tersebut? Ternyata, ada 3 parameter utama yang diuji dalam penentuan
klasifikasi ini.
- Dynamic Friction Index (DFI) Parameter ini mengukur indeks pemindahan daya ketika pelat kopling dioperasikan dalam kondisi slip. Semakin tinggi angkanya, menunjukkan semakin besar koefisien gesek dari oli tersebut.
- Static Friction Index (SFI) Parameter ini menunjukkan ukuran seberapa besar torsi yang diberikan pada pelat kopling saat menyatu sebelum terjadinya slip.
- Stop Time Index (STI) Parameter ini menunjukkan pengukuran berapa lama waktu yang dibutuhkan pelat kopling untuk bekerja saat tuas dilepas.
Gambar berikut menunjukkan indeks koefisien friksi DFI, SFI dan STI tiap
klasifikasi JASO MA, MA1, MA2 dan MB (Dikutip dari JASO T 903:2016).
Demikian pembahasan spesifikasi oli JASO untuk sepeda motor 4-Tak. Nantikan pembahasan untuk sepeda motor 2-Tak pada postingan berikutnya yaaa. Jika teman - teman ada pertanyaan lebih lanjut mohon untuk tidak ragu menghubungi kami via email a3.msaputra@gmail.com.