Viskositas
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pemilihan pelumas. Tentu
teman–teman masih ingat mengenai viskositas atau kekentalan, yaaa. Namun,
selain viskositas, tentunya teman- teman juga sering mendengar istilah
viskositas indeks dalam pemilihan oli. Iya, kan?
Nah, pada
postingan kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan antara viskositas dan
viskositas indeks (VI). Selain itu, kita juga akan membahas dampak viskositas
Indeks terhadap kekentalan.
Perhatikan Gambar berikut!
Viskositas
menunjukkan seberapa kental dan encer suatu fluida. Jika teman–teman perhatikan
lebih lanjut pada lembaran data sheet
pelumas, viskositas biasanya menggunakan satuan cSt, mm/cm2.
VI menunjukkan
penurunan dan kenaikan kekentalan seiring perubahan suhu. Dari gambar di atas
terlihat bahwa semakin tinggi VI (140), semakin sedikit perubahan kekentalan
seiring perubahan temperatur.
Sebaliknya, semakin rendah VI
(80) semakin tinggi perubahan kekentalan seiring perubahan temperatur.
VI hanya sebuah
indeks (lihat kolom kuning gambar 2). Oleh karena itu, VI tidak menggunakan
satuan. Acuan yang umum digunakan untuk melihat perubahan kekentalan adalah
viskositas pada 40 deg C dan viskositas pada 100 deg C.
Dampak VI terhadap Viskositas
Semakin tinggi
VI semakin sedikit perubahan kekentalan seiring kenaikan dan penurunan
temperatur. Pada beberapa kasus VI tinggi dibutuhkan untuk mengejar efisiensi
bahan bakar. Sebagai contoh, lihat oli multigrade SAE 0W-20, 0W-30, 5W-30,
10W-40 dan 15W-40.
Jenis oli ini menggunakan base oil dengan VI tinggi. Alasan pemilihan base oil dengan VI tinggi adalah untuk mendapatkan karakteristik oli
yang encer pada kondisi dingin dan tetap tercapai kekentalan yang dibutuhkan
pada temperatur panas.
Satu hal yang
harus digaris bawahi, VI tinggi tidak menjamin kualitas produk pelumas itu
berkualitas tinggi, ya. Seperti yang kita tahu, produk pelumas merupakan suatu
racikan kompleks dari base oil dan
aditif, sehingga dalam pemilihan pelumas jangan hanya berpatokan pada satu
parameter saja.
Bagaimana caranya oli bisa memiliki VI
tinggi dan rendah?
Oli mempunyai
VI tinggi dari proses pemurnian yang lebih lanjut (base oil mineral grup II, III dan sintetik grup IV dan V) atau
penambahan aditif VI improver. Semakin tinggi proses pemurniannya, semakin
tinggi juga VI base oil karena rantai
karbonnya sudah sangat stabil.
Pada oli multigrade, VI alami diatas 120
biasanya hanya bisa dicapai menggunakan base
oil sintetis. Sedangkan untuk oli mineral, menggunakan aditif VI improver.
Kapan VI tinggi itu sangat penting?
VI tinggi
sangat penting ketika temperatur kerja sangat tinggi atau unit beroperasi pada range temperatur yang luas. Misalnya, mobil
ekspedisi yang beroperasi dengan perjalanan lintas benua. Dengan kondisi ini,
mesin mobil tersebut beroperasi pada musim dingin dan panas.
Pada musim dingin,
dibutuhkan oli dengan kekentalan yang rendah dan kemampuan untuk tidak membeku.
Sedangkan pada musim panas, dibutuhkan oli dengan kekentalan tinggi, sehingga
ketebalan lapisan pelumas untuk memproteksi komponen pada temperatur tinggi bisa
terpenuhi.
Bagaimana klasifikasi VI?
Perhatikan
gambar untuk mengetahui klasifikasi VI
Demikian pembahasan mengenai perbedaan Viskositas vs Viskositas Indeks. Nantikan postingan berikutnya mengenai VI Improver. Jika teman - teman ingin memberikan kritik dan diskusi lebih lanjut, mohon untuk tidak ragu menghubungi kami via a3.msaputra@gmail.com. Salam Lube Insight.
Posting Komentar untuk "Yuk, Kenali Perbedaan Viskositas dan Viskositas Indeks!"