Yuk, Kenali Perbedaan Viskositas dan Viskositas Indeks!

 

Viskositas merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pemilihan pelumas. Tentu teman–teman masih ingat mengenai viskositas atau kekentalan, yaaa. Namun, selain viskositas, tentunya teman- teman juga sering mendengar istilah viskositas indeks dalam pemilihan oli. Iya, kan?

Nah, pada postingan kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan antara viskositas dan viskositas indeks (VI). Selain itu, kita juga akan membahas dampak viskositas Indeks terhadap kekentalan.

Perhatikan Gambar berikut!
apa itu viskositas
Gambar 1. Ilustrasi perbandingan VI terhadap viskositas vs temperature.
Viskositas menunjukkan seberapa kental dan encer suatu fluida. Jika teman–teman perhatikan lebih lanjut pada lembaran data sheet pelumas, viskositas biasanya menggunakan satuan cSt, mm/cm2.

viscosity vs viscosity index
Gambar 2. Kolom merah menunjukkan contoh kekentalan, metode pengujian, dan satuan yang digunakan.
Kolom kuning menunjukkan viskositas indeks dan metode pengujian yang dilakukan.


VI menunjukkan penurunan dan kenaikan kekentalan seiring perubahan suhu. Dari gambar di atas terlihat bahwa semakin tinggi VI (140), semakin sedikit perubahan kekentalan seiring perubahan temperatur.

Sebaliknya, semakin rendah VI (80) semakin tinggi perubahan kekentalan seiring perubahan temperatur.

VI hanya sebuah indeks (lihat kolom kuning gambar 2). Oleh karena itu, VI tidak menggunakan satuan. Acuan yang umum digunakan untuk melihat perubahan kekentalan adalah viskositas pada 40 deg C dan viskositas pada 100 deg C.

Dampak VI terhadap Viskositas
Semakin tinggi VI semakin sedikit perubahan kekentalan seiring kenaikan dan penurunan temperatur. Pada beberapa kasus VI tinggi dibutuhkan untuk mengejar efisiensi bahan bakar. Sebagai contoh, lihat oli multigrade SAE 0W-20, 0W-30, 5W-30, 10W-40 dan 15W-40.

Jenis oli ini menggunakan base oil dengan VI tinggi. Alasan pemilihan base oil dengan VI tinggi adalah untuk mendapatkan karakteristik oli yang encer pada kondisi dingin dan tetap tercapai kekentalan yang dibutuhkan pada temperatur panas.

Satu hal yang harus digaris bawahi, VI tinggi tidak menjamin kualitas produk pelumas itu berkualitas tinggi, ya. Seperti yang kita tahu, produk pelumas merupakan suatu racikan kompleks dari base oil dan aditif, sehingga dalam pemilihan pelumas jangan hanya berpatokan pada satu parameter saja.

Bagaimana caranya oli bisa memiliki VI tinggi dan rendah?
Oli mempunyai VI tinggi dari proses pemurnian yang lebih lanjut (base oil mineral grup II, III dan sintetik grup IV dan V) atau penambahan aditif VI improver. Semakin tinggi proses pemurniannya, semakin tinggi juga VI base oil karena rantai karbonnya sudah sangat stabil.

Pada oli multigrade, VI alami diatas 120 biasanya hanya bisa dicapai menggunakan base oil sintetis. Sedangkan untuk oli mineral, menggunakan aditif VI improver.

Kapan VI tinggi itu sangat penting?
VI tinggi sangat penting ketika temperatur kerja sangat tinggi atau unit beroperasi pada range temperatur yang luas. Misalnya, mobil ekspedisi yang beroperasi dengan perjalanan lintas benua. Dengan kondisi ini, mesin mobil tersebut beroperasi pada musim dingin dan panas.

Pada musim dingin, dibutuhkan oli dengan kekentalan yang rendah dan kemampuan untuk tidak membeku. Sedangkan pada musim panas, dibutuhkan oli dengan kekentalan tinggi, sehingga ketebalan lapisan pelumas untuk memproteksi komponen pada temperatur tinggi bisa terpenuhi.

Bagaimana klasifikasi VI?
Perhatikan gambar untuk mengetahui klasifikasi VI

viskositas pelumas
Gambar 3. Gambar 2. Ilustrasi klasifikasi Viskositas Indeks

Demikian pembahasan mengenai perbedaan Viskositas vs Viskositas Indeks. Nantikan postingan berikutnya mengenai VI Improver. Jika teman - teman ingin memberikan kritik dan diskusi lebih lanjut, mohon untuk tidak ragu menghubungi kami via a3.msaputra@gmail.com. Salam Lube Insight.


Muhammad Saputra Application Engineer, Email : a3.msaputra@gmail.com

Posting Komentar untuk "Yuk, Kenali Perbedaan Viskositas dan Viskositas Indeks!"