Bio fuel (Bahan Bakar Nabati)
adalah jenis bahan bakar yang dibuat dari sumber daya nabati (tumbuhan). Bahan
bakar ini dipandang sebagai bahan bakar cair alternatif paling tepat untuk mengganti
BBM. Selain bersifat terbarukan dan lebih ramah lingkungan, sumber produksinya
bisa memanfaatkan sumber daya lokal.
Peraturan Menteri ESDM No. 12
Tahun 2015 menjelaskan bahwa penggunaan campuran biosolar sebesar 30% (B30)
sebagai bahan bakar mesin diesel mulai diimplementasikan pada tanggal 1 Januari
2020 yang lalu.
Sejak 01 Januari 2020, bio fuel
(B30) mulai digunakan sebagai solar mesin diesel untuk kendaraan umum dan
kebutuhan solar pada sektor industri. Dengan menggunakan 30% bio fuel, bisa
diperkirakan, ya, teman-teman berapa besar efisiensi yang dapat dilakukan oleh
pemerintah dalam mengurangi konsumsi minyak bumi untuk mesin diesel. Pada
akhirnya, penggunaan bio fuel bisa mengurangi impor bahan bakar.
Lalu, apa itu B30? Sekilas
terdengar seperti nama sabun yang sangat popular, yaa, teman-teman.
B30 merupakan campuran solar murni
minyak bumi dan bio fuel. Angka setelah “B” menunjukkan besaran campuran bahan
bakar nabati yang digunakan. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar 1!
Dari mana saja sumber bahan bakar
nabati berasal? Sumber bahan bakar nabati yang umum digunakan ditunjukkan oleh
Gambar2.
Di Indonesia sendiri, jenis bio
fuel yang digunakan berasal dari minyak kelapa sawit. Berdasarkan data BPS
(Badan Pusat Statistik) total luas area perkebunan kelapa sawit pada tahun 2020
adalah 14,59 juta Ha. Dengan total produksi minyak sawit pada tahun yang sama
sebanyak 44,76 juta ton. Itulah alasan mengapa bio fuel yang digunakan
bersumber dari kelapa sawit.
Standar mutu biodisel di Indonesia
sendiri telah ada sejak tahun 2006 dan diperbaharui secara berkala supaya
sesuai dengan penggunaan kadar tinggi dalam solar.
Apa keuntungan penggunaan solar
yang ditambahkan bio fuel? Berikut beberapa keuntungan menggunakan bio fuel:
- Mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak bumi.
- Mengurangi jumlah sulfur dalam solar. Sulfur dalam solar menjadi salah satu parameter yang diperhatikan karena dapat membentuk asam kuat yang dapat mengkorosifkan komponen mesin.
- Penggunaan B30 dapat mengurangi 30% sulfur yang terkandung dalam solar murni.