Perbedaan Base Oil Sintetik Grup IV vs Grup V

 

Postingan ini melanjutkan pembahasan mengenai postingan sebelumnya, yaitu tentang perbedaan base oil mineral grup I–grup III. Pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai base oil sintetik, yaitu grup IV dan grup V. Base oil grup  I–IV merupakan jenis base oil paraffin. Selain  paraffin, semuanya dikelompokkan menjadi grup V.
Klasifikasi base oil menurut API

Base oil grup V yang paling umum digunakan adalah Polyglycol (PAG), Ester, dan Naphthenic. PAG dan ester merupakan jenis base oil sintetik, sedangkan Naphthenic merupakan jenis base oil mineral.

Naphthenic umumnya digunakan pada produk minyak trafo. Dilihat dari Viskositas Indeks, saturasi dan kandungan sulfur, base oil sintetik memiliki nilai di atas rata–rata base oil mineral sehingga performanya dan umur pemakaiannya lebih lama dibandingkan dengan oli mineral.

Kita akan bahas lebih lanjut perbedaan antara base oil sintetik grup IV dan grup V (PAG, ester).

Grup IV
Base oil grup IV dikenal juga dengan istilah PAO (polyalphaolefins). Base oil sintetik ini masuk ke dalam jenis paraffin. Rantai karbonnya sama dengan jenis base oil mineral. Oleh karenanya, jika ingin mengganti base oil mineral ke base oil sintetik dalam satu brand, maka tidak harus mengganti seal yang digunakan karena base oil-nya kompatibel.

Base oil PAO memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Titik beku (pour point) rendah
  • Viskositas indeksnya tinggi
  • Memiliki stabilitas termal yang baik
  • Stabiltas oksidasi tinggi
Grup V
Base oil sintetik grup V umumnya tidak kompatibel dengan base oil mineral grup I–grup III dan sintetik grup IV. Oleh karena itu, jika ingin mengganti produk pelumas dari grup lain ke grup V harus melakukan flushing dan penggantian seal, juga sebaliknya.

Reaksi kimia dari base oil yang tidak kompatibel ini dapat menghasilkan produk seperti gumpalan (gel) yang dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan seal. Rusaknya seal dapat menyebabkan kebocoran pada sistem pelumasan.

Polyglycol (PAG)
Base oil ini umumnya digunakan untuk aplikasi compressor dan gear oil pada sektor industri. Karakteristik sebagai berikut:
  • Viskositas Indeksnya tinggi, lebih tinggi dibandingkan dengan PAO.
  • Stabilitas termal yang sangat baik.
  • Stabilitas oksidasi yang sangat baik.
Ester
Base oil sintetik jenis ini banyak digunakan pada sektor industri untuk speciality produk. Contohnya pada produk-produk ramah lingkungan seperti food grade dan tidak beracun.

Ester memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Pour point rendah.
  • Kelarutan (solvency) yang sangat baik.
  • Stabilitas oksidasi yang baik.
  • Stabilitas termal yang baik
Kesimpulan
Pada dasarnya kedua jenis base oil sintetik grup IV dan grup V memiliki performa yang sangat bagus dibandingkan oli mineral. Namun, yang membedakan keduanya adalah aplikasi penggunaan.

Grup IV lebih banyak digunakan pada sector automotive dan industri. Sedangkan grup V digunakan untuk “special application”. Contohnya, pada sektor industri, PAO (grup IV) umumnya digunakan untuk oli gearbox non worm gear dan PAG lebih banyak digunakan untuk gearbox yang menggunakan worm gear.

Jika teman teman ingin mengganti oli dari grup I–IV ke grup V, juga sebaliknya, disarankan untuk melakukan flushing dan kuras habis oli lama. Jika tidak punya waktu yang cukup untuk melakukan flushing, lakukan compatibility test.

Compatibility test bertujuan untuk mengetahui apakah base oil kompatibel atau tidak. Hal ini untuk menghindari terjadinya permasalahan jika base oil grup V tercampur dengan base grup I–IV.

Demikian pembahasan mengenai base oil sintetik grup IV dan grup V. Jika teman–teman ada pertanyaan dan ingin berdiskusi lebih lanjut, mohon untuk tidak ragu menghubungi kami via email a3.msaputra@gmail.com. Salam LubeInsight.
Muhammad Saputra Application Engineer, Email : a3.msaputra@gmail.com

Posting Komentar untuk "Perbedaan Base Oil Sintetik Grup IV vs Grup V"