Cara Mengukur Diameter Rolling Bearing

 
Bearing atau bantalan adalah support part untuk komponen yang bergerak di dalamnya. Gerakan komponen yang disupport dapat berputar ataupun meluncur. Bearing digunakan hampir pada seluruh elemen yang berputar untuk menumpu poros (shaft) pada dudukannya. Bearing terdiri dari beberapa tipe tergantung kebutuhan putaran, beban, dan kondisi operasi. Jenis bearing yang umum dijumpai yaitu roller bearing, plain bearing dan thrust bearing.

Dalam memilih bearing, penting sekali mengetahui detail dimensinya, sehingga bearing yang dipilih lebih pas dan sesuai kebutuhan. Bearing yang dibeli biasanya dilengkapi dengan lembaran spesifikasi yang memuat data – data teknis. Data tersebut berisi dimensi (ukuran bearing), rpm, beban yang diizinkan, dan beberapa data teknis lainnya.

Jika teman-teman penasaran dan ingin melakukan pengukuran secara manual, bagaimana sih caranya? Dan dimensi yang diukur itu apa saja?

Berikut beberapa penjelasannya:

cara ukur bearing
Gambar 1. Parameter pengukuran dimensi bearing.
Berdasarkan Gambar 1, dapat dilihat bahwa ada 3 parameter dari sebuah bearing. Ketiga parameter ini digunakan dalam perhitungan nDm untuk menentukan masuk kategori low, medium, atau high speed.

Pada sektor industri untuk aplikasi seperti pada fan, pompa, dan motor elektrik, perhitungan ini penting jika teman–teman ingin mengetahui jenis grease apa yang digunakan; grease multipurpose atau khusus grease high speed. Contoh perhitungan ndm untuk pemilihan grease bisa teman–teman cek postingan kami sebelumnya.

Terakhir, selain tiga parameter tersebut, juga diukur clearance bearing, yaitu celah antara roller dan rumah bearing (raceway). Pengukuran ini menggunakan filler gauge. Hasil pengukuran akan digunakan sebagai data penunjang dalam analisa vibrasi. Jika clearance sudah abnormal, nilai vibrasi menjadi tinggi. Celah pengukuran clearance bearing dan contoh clearance bearing SKF ditunjukkan oleh Gambar 2 dan Gambar 4.
ukur clearance bearing
Gambar 2. Contoh pengukuran clearance bearing.

mengukur clearance bearing
Gambar 3. Contoh pengukuran clearance bearing SKF.

contoh clearance bearing
Gambar 4. Contoh standard clearance radial ball bearing (C2, C3, C4 dan C5 merupakan kode jenis bearing).

Standard clearance bearing berbeda tiap jenis bearing. Hasil pengukuran clearance bearing yang digunakan pada unit nantinya dibandingkan dengan clearance standard dari pabrikan bearing untuk menentukan apakah bearing tersebut masih layak digunakan atau sudah saatnya untuk diganti.

Demikian pembahasan mengenai parameter pengukuran dimensi bearing. Jika teman – teman ada pertanyaan dan ingin berdiskusi lebih lanjut, mohon untuk tidak ragu menghubungi kami via email a3.msaputra@gmail.com. Salam LubeInsight.
Muhammad Saputra Application Engineer, Email : a3.msaputra@gmail.com