Viskositas merupakan salah satu
parameter yang sangat penting dalam pemilihan oli. Di mana mesin atau sistem
pelumasan harus memiliki kekentalan minimal dan tidak lebih kental dari
kebutuhan yang diperlukan.
Jika pelumas terlalu encer akan mengakibatkan
kekurangan proteksi dan komponen akan lebih cepat aus. Jika terlalu kental akan
mengakibatkan sistem panas karena tahanan yang diberikan oleh pelumas tinggi.
Kenaikan dan penurunan viskositas
yang dianjurkan adalah:
Engine oil : masih dalam range (SAE, 30, 40, ….)
Turbine : Kenaikan dan penurunan 5% (attention) dan 10% (maksimum)
Hydraulic, Compressor dan Gear Oil : kenaikan dan penurunan 10% (attention) dan 20% (Maksimum)
Keterangan:
Range kanaikan dan penurunan viskositas
hanya acuan secara umum dan dilihat pada temperatur pengujian yang sama antara fresh oil (oli baru) dan used oil (oli bekas). Rekomendasi unit dapat berbeda tergantung acuan yang
ditetapkan oleh pabrikan.
Jika pada temperatur
yang sama dan terjadi kenaikan viskositas, apa saja sih penyebabnya. Berikut
beberapa penyebabnya:
1. Kontaminasi
air
Air lebih encer dibandingkan dengan
oli. Namun, jika oli bercampur dengan air, mengapa kekentalan oli tidak menjadi
encer? Yups, tentu teman–teman masih ingat, kan? Bahwa air dan minyak (termasuk
oli) tidak bisa menyatu. Ketika oli terkontaminasi dengan air, pada tingkat
yang parah akan membentuk emulsi (milky).
Akibat dari partikel air dan oli yang tidak pernah menyatu, terjadilah kenaikan
viskositas. Kontaminasi air berasal dari lingkungan yang lembab dan kebocoran
sistem pendingin.
2. Debu, soot, dan kotoran padat.
Kontaminasi kotoran padat juga
menyebabkan terjadinya kenaikan viskositas. Debu (Silika/Si) berasal dari debu
atau kotoran yang masuk ke dalam sistem pelumasan. Masuknya silika bisa dari
adanya kebocoran seal, breather, dan pengisian atau penambahan
pelumas menggunakan wadah yang kotor.
Soot merupakan sisa hasil pembakaran yang
disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna. Semakin buruk kualitas
pembakaran, semakin banyak soot yang
dihasilkan. Sebagian soot hasil
pembakaran masuk ke dalam bak oli dan mengkontaminasi pelumas.
3. Produk
oksidasi
Oksidasi merupakan salah satu bentuk
kerusakan oli yang disebabkan oleh panas berlebih, kontaminasi air dan metal,
serta karena usia pemakaian. Oksidasi menghasilkan produk yang memiliki ukuran
molekul yang lebih besar dan tidak larut dalam pelumas sehingga dapat
meningkatkan kekentalan oli.
4. Tercampur
dengan oli yang lebih kental
Terakhir, peningkatan kekentalan juga
bisa disebabkan oleh penambahan oli dengan kekentalan yang lebih tinggi. Hal
ini dapat dihindari dengan menggunakan tanda pada unit yang diikuti dengan nama
dan type brand pelumas yang
digunakan. Pada beberapa jenis brand,
nama dan type produknya tidak tertera
pada kemasannya berapa kekentalan yang digunakan.
Selain itu, penting juga memerhatikan
wadah yang berbeda untuk setiap jenis pelumas untuk menghindari kontaminasi
silang antar pelumas.
Demikian
pembahasan mengenai penyebab terjadinya peningkatan viskositas pelumas selama
pemkaian pada unit. Jika teman – teman ada pertanyaan dan ingin berdiskusi
lebih lanjut, mohon untuk tidak ragu menghubungi kami via email a3.msaputra@gmail.com. Salam LubeInsight.
Posting Komentar untuk "Penyebab Kenaikan Viskositas Penggunaan Oli/ Pelumas"