Grease Menghitam – Contoh Kesalahan Dalam Pemilihan Grease High Speed

 

Dalam pemilihan grease, kinerja optimal akan diperoleh ketika grease yang digunakan sesuai dengan kebutuhan operasi bearing (titik lubrikasi). Parameter grease yang perlu disesuaikan dengan aplikasi meliputi: jenis thickener, viskositas base oil dan NLGI, atau seperti yang dijelaskan pada postingan ini.
 
Apa jadinya jika karakteristik grease yang digunakan tidak sesuai dengan aplikasi? Salah satu akibat yang ditimbulkan yaitu bearing overheat, grease mencair, mengeras dan menghitam. Berikut merupakan salah satu contoh grease menghitam dan mengeras yang disebabkan oleh penggunaan grease yang tidak tepat aplikasi. Bearing ini beroperasi pada salah satu motor elektrik di PLTU. Tidak hanya grease mengeras dan menghitam, clearance bearing juga sudah diluar batas yang diizinkan, hal ini karena pelumasan yang diberikan tidak optimal.

grease mengeras dan menghitam

Grease mengeras dan menghitam akibat penggunaan grease tidak tepat aplikasi

Pada kasus di atas, user menggunakan grease dengan viskositas base oil 220 cst (ISO VG 220) pada bearing putaran tinggi (2970 rpm). Bearing sering beroperasi pada temperatur tinggi. Ketika dilakukan pembongkaran, grease berwarna hitam pekat dan mengeras. Kondisi grease tersebut merupakan indikasi atau gejala overheat. Pada aplikasi putaran tinggi, viskositas base oil yang lebih kental memberikan tahanan (hambatan) yang tinggi pada komponen bearing, hal ini dapat menimbulkan panas berlebih.
 
Kemudian user mengganti tipe grease, yaitu menggunanakan grease dengan viskositas base oil 100 cst (ISO VG 100), saat dilakukan running, temperatur operasinya menurun sebesar 30%.

Secara sederhana, kategori rpm bearing, dan rekomendasi pemilihan viskositas base oil sebagai berikut:

Kategori rpm dan pemilihan viskositas

Selain menggunakan viskositas base oil yang tinggi untuk aplikasi high speed, berikut merupakan beberapa penyebab kesalahan aplikasi grease yang umum dijumpai:

1. Hanya berpatokan pada angka NLGI saja, sedangkan jenis thickener dan viskositas base oil yang digunakan, diabaikan.

2. Salah penambahan atau pengisian grease, tidak ada label (penanda pada pompa grease).

3. Beberapa masih menganggap semua grease sama, masih belum familiar dengan jenis grease seperti: grease untuk aplikasi high speed, medium speed dan low speed.

4. Minim pengenalan produk grease, sehingga user tidak mengetahui dengan detail jenis thickener, viskositas base oil dan NLGI produk yang digunakan.

5. Sering gonta ganti produk.
Muhammad Saputra Application Engineer, Email : a3.msaputra@gmail.com