Keunggulan Pelumas Multigrade dan Dampak Terhadap Efisiensi Bahan Bakar

 oli multigrade

Dalam pemilihan oli, tingkat kekentalan yang digunakan (viskositas) menjadi salah satu parameter penting yang harus diperhatikan. Pemilihan tingkat kekentalan yang tepat akan memberikan kinerja yang optimal. Ada 2 viskositas yang umum dijumpai yaitu ISO VG dan SAE. ISO VG umumnya digunakan pada mesin-mesin pabrik, sedangkan SAE digunakan pada mesin otomotif.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas mengenai kekentalan SAE (Society of Automotive Engineers). Kekentalan SAE terdiri dari monograde dan multigrade.
  1. Oli monograde memiliki satu tingkat kekentalan dan digunakan pada temperature lingkungan yang stabil (tidak terjadi perubahan musim).
  2. Oli multigrade memiliki 2 tingkat pengujian kekentalan, yaitu kekentalan pada temperature dingin dan kekentalan pada temperature panas. Biasanya, kita akan melihat angka 15W-40 pada kemasan oli. Angka 15 W (Winter) menunjukkan kekentalan di suhu dingin. Sedangkan angka 40 menunjukkan kekentalan di suhu panas (suhu kerja mesin).
keunggulan oli multi grade

Apabila kita pelajari lebih lanjut, selain viskositas, pada oli juga dikenal viskositas indeks. Viskositas indeks adalah laju perubahan kekentalan seiring kenaikan atau penurunan suhu. Viskositas indeks bisa juga disebut sebagai indeks kestabilan kekentalan. Semakin tinggi viskositas indeks, semakin sedikit penurunan dan kenaikan kekentalan seiring perubahan suhu. Jadi, oli multigrade menggunakan base oil dengan viskositas indeks tinggi, sehingga encer pada suhu rendah dan kekentalan pada suhu tinggi tetap terpenuhi. 

Ilustrasi penurunan viskositas oli monograde vs multigrade seiring kenaikan temperatur

Viskositas indeks tinggi bisa diperoleh dari base oil (sintetik) dan menggunakan aditif viskositas indeks improver (mineral).

Lebih bagus oli monograde atau multigrade?
Mana yang lebih baik antara oli monograde vs multigrade? Keduanya sama-sama bagus, tergantung kondisi pemakaian. Monograde bagus digunakan untuk mesin yang beroperasi pada satu daerah dan tidak terjadi perubahan musim, sehingga perubahan temperatur lingkungan tidak signifikan. Atau cocok juga digunakan untuk mesin yang beroperasi secara berkelanjutan (jarang stop-start), seperti mesin pada pembangkit, mesin kapal tanker dan lainnya.

Oli multigrade lebih bagus digunakan pada mesin yang beroperasi pada daerah yang terjadi perubahan musim atau fluktuasi perubahan suhu lingkungan signifikan, sehingga saat perubahan musin terjadi, tetap bisa menggunakan oli yang sama. Selain itu, oli multigrade juga bisa membuat bahan bakar lebih irit dan pelumasan yang baik pada saat mesin baru dihidupkan.

Dampak Efisiensi Bahan Bakar
Pada saat dingin, oli multigrade lebih encer dibandingkan oli monograde. Perbedaan ini akan memberi dampak pada mesin. Misalnya, ketika sepeda motor atau mobil baru dihidupkan, oli yang encer akan mengalirkan pelumas lebih cepat pada komponen yang akan dilumasi. Dengan begitu, daya yang dibutuhkan untuk memompa pelumas lebih sedikit, sehingga efisiensi bahan bakar lebih optimal.
 
Apakah semua oli multigrade sintetik?
Tidak semua oli multigrade sintetik. Pada dasarnya, salah satu teknologi oli multigrade adalah menggunakan base oil yang mempunyai viskositas indeks tinggi. Oli mineral, biasanya API grup I dan grup II mempunyai nilai viskositas indeks dibawah 120. Sedangkan base oil sintetik, grup IV mempunyai nilai viskositas indkes di atas 120.
 
Oli multigrade jenis mineral menggunakan aditif viskositas indeks improver untuk meningkatkan viskositas indeks. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai viskositas yang encer pada suhu dingin dan viskositas yang diinginkan pada suhu panas atau suhu kerja tetap terpenuhi.

Oli multigrade sintetik tidak lagi menggunakan VI improver karena VI natural base oil-nya sudah tinggi.
Muhammad Saputra Application Engineer, Email : a3.msaputra@gmail.com