Fungsi Kompresor Pada PLTU


Kompresor berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan. Kompresor bekerja dengan cara menghisap udara, mengkompres, lalu melepaskannya pada tekanan yang lebih tinggi. Udara bertekanan ini kemudian ditampung dalam tabung penyimpanan dan akan digunakan untuk keperluan tertentu.

Pada PLTU, kompresor memiliki dua fungsi utama, yaitu:
  • Menyediakan udara bertekanan untuk menggerakkan peralatan instrumen/kontrol yang menggunakan sistem pneumatic.
  • Menyediakan udara bertekanan untuk kebutuhan umum, seperti: menyemprot filter, menyemprot part – part peralatan dan kebutuhan lainnya untuk menunjang maintenance.
Pada sistem udara bertekanan untuk kebutuhan instrumen/kontrol, dilengkapi juga dengan dryer (pengering udara). Mengapa? Karena kelembaban udara (udara sekitar) mengandung uap air. Sehingga jika tidak dikeringkan bisa menyebabkan karat dan korosi peralatan instrumen/kontrol. Hal ini tentu dihindari karena dapat merusak komponen peralatan tersebut.

Bukannya sudah ada water separator? Water separator berfungsi untuk memisahkan air dalam udara bertekanan. Namun pemisahan yang dilakukan oleh water separator belum cukup untuk membuat udara bertekanan kering (bebas dari kandungan uap air).

Mengapa Kompresor Kebutuhan Umum Tidak Dilengkapi dengan Dryer? Apa Bedanya?
Kompresor pada sistem udara bertekanan untuk kebutuhan umum atau perawatan tidak menggunakan dryer. Mengapa demikian? Udara bertekanan pada sistem ini biasanya digunakan untuk membersihkan bagian–bagian peralatan. Seperti menyemprot filter dan menyemprot part–part yang berdebu, sehingga udara yang digunakan tidak harus kering. Dengan demikian, pada sistem ini tidak lagi menggunakan dryer, cukup dengan adanya water separator.

Namun pada beberapa PLTU, untuk kebutuhan umum, sistem udara bertekanannya juga menggunakan air dryer.

Apa jenis kompresor yang paling banyak digunakan pada PLTU?
Jenis kompresor yang banyak digunakan adalah rotary compressor atau sering juga disebut screw compressor, mengapa? Jika dibandingkan dengan dengan kompresor piston, kompresor rotary memiliki keunggulan sebagai berikut:
  • Volume kompresi udara lebih tinggi.
  •  Lebih tenang karena geterannya lebih rendah.
  • Lebih simple.
  • Lebih sedikit bagian yang bergerak/ lebih murah perawatannya.
Bagaimana Cara Kerja Compressor Rotary?
Kompresor ini memiliki dua sistem kerja, yaitu sistem oil free dan oil flooded atau sering juga disebut oil injected. Pada sistem oil free, screw-nya (perhatikan kolom merah pada gambar) tidak dilumasi oleh oli, oli hanya melumasi bearing dan gear-nya saja (perhatikan kolom biru pada gambar).

Sedangkan pada oil flooded compressor, bagian screw-nya (kolom merah) juga ikut dilumasi oleh oli. Ini lah perbedaan mendasar antara oil free dan oil flood compressor.

kompressor
Gambar 1. Gambar gear, bearing dan screw.

Rotary compressor mengkompres udara dengan cara mengurangi volume ruang bebas udara pada screw-nya. Seperti ditunjukkan Gambar 2.

Cara kerja screw rotary compressor
Gambar 2. Pengurangan volume ruang bebas untuk mengkompres udara.

Dari Gambar 2, terlihat bahwa terjadi pengurangan volume udara yang cukup besar antara udara pada saluran hisap (suction) dan saluran buang (discharge), sehingga dapat menaikkan tekanan udara.

Untuk kebutuhan peralatan instrumen/ kontrol, udara bertekanan terlebih dahulu dikeringkan pada dryer sebelum disimpan dalam tabung penyimpanan. 

Tabung penyimpanan udara bertekanan pada PLTU
Gambar 3. Tabung penyimpanan udara bertekanan pada PLTU.

Demikian pembahasan mengenai fungsi kompresor pada PLTU, nantikan postingan menarik lainnya mengenai diagram alir cara kerja rotary compressor. Jika teman–teman ingin memberi masukan dan berdiskusi lebih lanjut, silakan hubungi kami via email a3.msaputra@gmail.com
Muhammad Saputra Application Engineer, Email : a3.msaputra@gmail.com