Postingan
kali ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya, masih membahas tentang coolant radiator. Kali ini kami akan
membahas mengenai tips atau cara memilih cairan coolant radiator.
Untuk
memilih cairan coolant yang tepat, pastikan
teman–teman mengikuti rekomendasi manual
book supaya mendapatkan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan sistem
pendingin mesin. Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
- Membaca referensi dari manual book.
- Apakah manual book merekomendasikan air biasa atau tidak? Jika iya, baca spesifikasi air (water content) yang direkomendasikan. Pastikan spesifikasi sesuai dengan yang diminta oleh manual book.
- Air destilasi bisa teman–teman peroleh dari air hujan. Namun disarankan menampung air hujan setelah 10 – 15 menit hujan.
- Pada manual book mitsubishi strada triton, merekomendasikan coolant genuine dari mitsubishi atau setara.
- Jika teman-teman tidak menggunakan coolant dari mitsubishi, maka bisa memilih coolant produk lain yang kompatibel dengan part aluminium.
- Kandungan silicate, amine, borate dan nitrite tidak direkomendasikan terutama untuk manufaktur dari Jepang karena kurang baik untuk part aluminium dan seal yang digunakan pada sistem pendingin. Keterangan ini bisa dilihat bagian belakang jerigen kemasan coolant.
- Jika pada bagian belakang jerigen tidak tertera apakah mengandung silicate, amine, borate dan nitrite. Bisa dilihat pada lembaran technical data sheet dari menufaktur.
- Warna pada tiap produk coolant bukan untuk menunjukkan kualitas, tetapi lebih kepada pengenalan produk dan mempermudah mendeteksi terjadinya kebocoran pada sistem pendingin.
- Jenis coolant radiator yang telah memperoleh spesifikasi JIS K 2234 bisa dicampur dengan semua produk genuine pabrikan Jepang walaupun berbeda warna.
Gambar berikut menunjukkan perbandingan air biasa dan coolant radiator
Cara
memeriksa level air coolant
Pada temperatur kerja, coolant radiator akan panas dan bertekanan. Oleh karena itu, jangan
membuka tutup radiator dalam keadaan panas karena dapat menyebabkan cedera. Jika
ingin memeriksa cairan coolant,
lakukan ketika mesin telah berhenti beroperasi dan sudah berada dalam kondisi
dingin (bisa disentuh tangan).
Perhatikan tips berikut:
- Jaga kondisi coolant pada tangki cadangan berada pada level max–min. Jika tangki cadangan kosong, segera periksa cairan coolant dalam radiator.
- Buka tutup radiator, isi coolant sampai penuh.
- Periksa tutup radiator, ganti jika rusak.
- Start dan running mesin dalam kondisi idle untuk menstabilkan cairan coolant. Jika coolant dalam radiator berkurang, tambahkan sampai penuh. Pasang kembali tutup radiator.
- Periksa kembali level coolant pada tangki cadangan! Jika kurang, tambahkan sampai berada pada level antara max–min.
- Jangan isi tangki cadangan terlalu penuh. Tangki cadangan selain berfungsi untuk menyimpan cadangan cairan coolant untuk sistem, juga berfungsi untuk memisahkan air dengan gelembung udara dan menampung cairan coolant saat terjadi ekspansi.
- Coolant yang diisi terlalu penuh, akan tumpah saat coolant dari sistem masuk ke tangki cadangan untuk melakukan pemisahan udara.
- Setelah memeriksa level coolant dan menambah jika kurang, matikan mesin.
- Periksa kebocoran sistem pendingin, selang (hose) retak/ bocor, dan koneksi yang longgar.
Demikian cara memilih dan memeriksa level coolant
radiator. Jika teman-teman ingin mengomentari, memberi masukan dan berdiskusi,
mohon untuk tidak ragu menghubungi kami via email a3.msapura@gmail.com. Salam LubeInsight.
Posting Komentar untuk "Tips Memilih dan Memeriksa Cairan Coolant Radiator"