Apa Itu Coolant Radiator, Mengapa Tidak Boleh Menggunakan Air Sumur, Air Kolam dan Air Sungai.

 


Coolant radiator merupakan  salah satu komponen penting pada sistem pendingin mesin. Pada mesin kendaraan, pendingin berfungsi untuk menghilangkan kelebihan panas. Sekitar 30% panas yang dihasilkan diserap oleh sistem pendingin dan dibuang ke udara. Kurangnya perawatan dan kualitas air yang buruk dapat menyebabkan korosi, pembentukan kerak, hingga kotoran di seluruh sistem pendingin. Hal ini bisa menyebabkan masalah dalam proses pemindahan panas, kegagalan mesin, serta kendaraan tidak dapat beroperasi.

Coolant radiator berfungsi untuk melindungi mesin dengan cara menyerap panas berlebih. Panas yang diserap kemudian dibuang ke udara. Umumnya, produsen coolant memproduksi suatu jenis produk yang dapat digunakan secara universal, baik di daerah panas atau dingin. Adanya perbedaan suhu udara lingkungan di tiap daerah, mengharuskan coolant radiator mempunyai sifat anti beku yang baik.

Apa sih yang menyebabkan anti beku itu penting?

Air radiator beku pada kendaraan di daerah musim dingin, kan bisa dicairkan oleh panas yang dihasilkan pada proses pembakaran?

Masihkah teman–teman ingat tentang anomali air? Air akan memuai pada saat membeku. Karena desain blok mesin tidak fleksibel. Pemuaian ini akan merusak besi cor (cast iron) atau blok mesin. Dengan prinsip yang sama, pembekuan air juga dapat merusak komponen sistem pendingin lainnya yang terbuat dari aluminium maupun metal.

Secara Secara umum, fungsi utama cairan coolant adalah:
  1. Memindahkan panas.
  2. Proteksi karat dan kontrol.
  3. Menurunkan titik beku dan menaikkan titik didih. 
1. Air Biasa (Air Sumur, Air Kolam dan Air Sungai)
Manufaktur atau pabrikan merekomendasikan penggunaan air biasa pada radiator. Namun, ada persyaratan ketat yang harus dipenuhi. Seperti chlorides, sulfates, total hardness, total solids, dan PH air. Perhatikan Gambar 1.

Coolant radiator adalah
Gambar 1. Spesifikasi air biasa yang digunakan pada forklift Doosan.

Mengontrol kualitas air biasa (air sumur, kolam, sungai) memiliki tantangan tersendiri. Alasannya adalah air di tiap daerah memiliki kandungan mineral dan PH yang berbeda. Air yang memiliki kandungan mineral terlalu tinggi akan memberi dampak berupa pembentukan kerak (berkapur) pada sistem pendingin. Contoh yang sering dijumpai adalah terjadinya penyumbatan celah radiator.

Selain permasalahan tersebut, PH air yang tidak terkontrol dapat memicu terjadinya korosi sehingga mengakibatkan pompa dan katup termostat rusak. Apabila katup termostat dan pompa rusak, kerja sistem pendingin akan terganggu dan pemindahan panas tidak optimal. Oleh karena itu, sangat disarankan menggunakan cairan coolant radiator khusus karena spesifikasi dan kualitasnya dapat dikontrol. Terlebih, cairan coolant radiator khusus didukung oleh suatu standarisasi, misalnya JIS K 2234 (standarisasi coolant yang umum digunakan oleh OEM Jepang).

2. Cairan coolant khusus.
Kandungan cairan coolant radiator terdiri dari:

Gambar 2. Kandungan cairan coolant radiator.

Air yang digunakan untuk produksi coolant berasal dari air distilasi atau air demin. Air yang digunakan ini telah melawati proses pemurnian dan bebas dari bahan mineral, sehingga dapat mencegah terjadinya pembentukan kerak pada sistem pendingin.

Ethylene Glycol (EG) merupakan antifreeze yang berfungsi untuk menurunkan temperatur titik beku. Titik beku yang diturunkan tergantung dari jumlah EG yang digunakan. Akan tetapi, menggunakan EG yang berlebihan juga tidak baik karena malah akan menaikkan temperatur titik beku dari cairan coolant.

Perhatikan Gambar 3. Gambar tersebut menunjukkan penambahan EG diatas 65% dapat menaikkan temperatur titik beku.

Gambar 3. Persentase penggunaan Ethylene Glycol

Proteksi korosi yang diberikan oleh coolant radiator berfungsi untuk mencegah terjadinya korosi-kavitasi pada sistem pendingin. Komponen yang menjadi perhatian penting dari sistem pendingin adalah pompa. Pompa merupakan salah satu komponen vital yang berfungsi untuk mensirkulasikan cairan coolant ke seluruh sistem pendingin.

Korosi–kavitasi impeller (baling–baling) pompa merupakan salah satu kerusakan yang paling sering dijumpai. Kemampuan proteksi coolant terhadap pompa yang terbuat dari aluminium diuji menggunakan standard ASTM 2809. Dalam pengujiannya, coolant kandidat harus mempunyai nilai minimal 8 dari 10.

Kesimpulannya adalah menggunakan cairan coolant khusus bisa memberikan proteksi lebih pada seluruh komponen sistem pendingin, sehingga umur komponen sistem pendingin bisa lebih panjang dan kinerja mesin lebih optimal.

Lalu, apa fungsi dan mengapa produsen coolant memberikan warna pada produknya?

Fungsi warna pada coolant bukanlah sebagai penanda kualitas. Namun, lebih kepada pengenalan merk dan mempermudah mendeteksi adanya kebocoran pada sistem pendingin.

Demikian pembahasan mengenai coolant radiator, nantikan postingan berikutnya mengenai tips dan cara memilih coolant radiator untuk mesin mobil.

Jika teman-teman ingin mengomentari, memberi masukan dan berdiskusi, mohon untuk tidak ragu menghubungi kami via email a3.msapura@gmail.com. Salam LubeInsight.
Muhammad Saputra Application Engineer, Email : a3.msaputra@gmail.com