Apa Itu Kompatibilitas Thickener, Efek Bila Jenis Thickener Tidak Kompatibel

 


Seperti yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya, bahwa yang membedakan antara grease dengan lubricating oil (oli) adalah komposisi penyusunnya. Oli terdiri dari: base oil dan aditif, sedangkan grease terdiri dari: base oil, aditif dan thickener (pengental). Thickener berfungsi sebagai wadah bagi base oil dan aditif, sehingga grease bisa diam ditempat dalam waktu yang lama.
 
Saat ingin mencampur antara satu produk grease dengan produk grease lainnya, baik brand (merk) yang sama tapi lain tipe maupun dengan brand yang berbeda, penting untuk diperhatikan kompatibilitas thickener yang digunakan. Kompatibilitas thickener adalah kesesuaian atau kecocokan antara satu jenis thickener dengan jenis thickener lainnya.
 
Mengapa kompatibilitas thickener itu penting? Jika temen – temen ingin mencampur grease, bila jenis thickener yang digunakan tidak kompatibel, akan menyebabkan grease mengeras atau mencair. Tentu hal ini tidak diinginkan bukan, karena baik mengeras atau mencair tetap saja pelumasan yang diberikan oleh grease tersebut tidak akan optimal. Ujung – ujungnya bisa menyebabkan kerusakan pada bearing.
 
Lalu bagaimana caranya mengetahui apakah jenis thickener suatu produk grease kompatibel dengan jenis produk grease lainnya? Secara ringkas, langkah – langkah yang bisa temen – temen lakukan ialah sebagai berikut:

1. Pastikan jenis thickener dan base oil yang digunakan sekarang, serta jenis thickener dan base oil produk grease yang akan digunakan untuk penambahan atau penggantian. Temen – temen bisa dapatkan informasi tersebut dari lembaran Product Data Sheet atau Technical Data Sheet. Atau temen – temen bisa baca postingan ini.

2. Kemudian, pastikan kompatibilitas thickener dan base oil produk grease yang sedang digunakan dan yang akan digunakan untuk penambahan atau penggantian (hanya bila satu brand lain tipe, atau beda brand ya temen – temen).

3. Menggunakan referensi dari SKF, berikut daftar kompatibilitas pencampuran thickener, ditunjukkan oleh Gambar 1.
Gambar 1. Kompatibilitas pencampuran thickener.

Dari Gambar 1, Kompatibilitas pencampuran thickener dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

Kompatibel (+), boleh melakukan pencampuran grease karena kompatibel antara satu jenis thickener dengan thickener lainnya. Contoh: pencampuran antara thickener lithium dengan lithium complex.

Gambar 2. Kompatibilitas pencampuran thickener lithium dengan lithium complex

Tidak kompatibel (-), yaitu tidak boleh mencampur grease yang menggunakan jenis thickener tersebut. Bila tercampur, efek yang ditimbulkan adalah grease dapat mengeras atau mencair. Contoh: pencampuran thickener Polyurea dengan lihtium complex.

Gambar 3. Kompatibilitas pencampuran thickener lithium complex dengan polyurea

Membutuhkan pengujian individual (o), yaitu pencampuran jenis thickener ini dikhawatirkan tidak kompatibel. Untuk melakukan pencampuran, pengujian kompatibiliti disarankan, untuk mengetahui apakah pencampuran tersebut kompatibel atau tidak. Sehingga kemungkinan terjadinya efek samping dari pencampuran grease tersebut dapat dihindari. Contoh: pencampuran antara jenis thickener clay dengan lithium.

Gambar 4. Kompatibilitas pencampuran thickener lithium dengan clay

4. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kompatibilitas jenis base oil yang digunakan. Kompatibilitas jenis base oil yang digunakan ditunjukkan oleh Gambar 5.

Gambar 5. Kompatibilitas pencampuran base oil

Rata - rata, issue kompatibilitas base oil yang digunakan pada produk grease jarang sekali menjadi perhatian. Hal ini karena kebanyakan grease yang umum kita jumpai menggunakan base oil mineral, dan jikapun menggunakan base oil sintetik, yaitu jenis grup IV (PAO). Dimana pencampuran base oil ini kompatibel.

Pencampuran jenis base oil yang tidak kompatibel seperti ditunjukkan oleh Gambar 5, yaitu pencampuran jenis mineral oil atau Ester oil dengan polyglycol. Juga sebaliknya, polyglycol tidak kompatibel bila bercampur dengan ester atau mineral oil.

5. Jika kompatibel temen – temen bisa langsung mengganti atau menambahkan dengan produk yang berbeda.

6. Bila tidak kompatibel atau membutuhkan pengujian lebih lanjut, mimin sarankan jangan dilakukan pencampuran.

Lalu, bagaimana caranya untuk mengganti produk grease apabila jenis thickenernya tidak kompatibel? Atau jika temen - temen tidak punya cukup waktu untuk membongkar bearing supaya dapat melakukan pembersihan secara menyeluruh. Berikut tips yang bisa temen – temen lakukan:

1. Lakukan penambahan pada bearing sampai produk grease sebelumnya dipastikan sepenuhnya telah terganti dengan produk yang baru. 

2. Penambahan dilakukan dalam keadaan bearing sedang berputar (beroperasi).

3. Pada awal penggantian, pastikan intervalnya diperpendek minimal 2 kali re-greasing. Ini bertujuan untuk memastikan produk sebelumnya sudah benar - benar terganti. Kemudian baru menggunakan interval standard.

Demikian sedikit pembahasan mengenai kompatibilitas thickener, semoga bermanfaat bagi temen – temen sekalian. Jika ada pertanyaan dan ingin melakukan diskusi lebih lanjut, jangan sungkan untuk menghubungi mimin via email.

Salam Lubeinsight

Muhammad Saputra Application Engineer, Email : a3.msaputra@gmail.com